SELAMAT DATANG DI BLOG KU,HAVE FUN YAH :)

Lelaki 42 tahun ini tidak pernah keluar dari Hutan selama 40 tahun, namun lihat 10 foto setelah dia keluar dari Hutan…Astagfirullah!



Sebuah kisah yang cukup fenomenal seorang bapak dan anaknya ditemui tinggal di dalam hutan di Vietnam 40 tahun selepas mereka menghilangkan diri ketika perang negara itu dengan Amerika Syarikat. Ho Van Thanh dan anaknya Ho Van Lang melarikan diri dari kampung mereka selepas serangan bom Amerika Syarikat membunuh tiga anggota keluarga mereka. Mereka ditemui penduduk tempatan yang mencari kayu api jauh di dalam hutan di daerah Tay Tra di wilayah Quang Ngai. Pihak berkuasa semalam mengesahkan lelaki itu ialah Ho Van Thanh, 82 dan anaknya, Ho Van Lang, 41.


Lelaki tua itu menjalani kehidupan normal bersama keluarganya di Tra Kem ketika Perang Vietnam. Bagaimanapun, selepas letupan bom meragut nyawa isteri dan dua anak lelakinya yang lain, dia melarikan diri dengan membawa anaknya berusia dua tahun ke dalam hutan dan sejak itu tidak pernah berhubung dengan manusia lain. Mereka hidup dengan memakan buah hutan serta menanam jagung dan membuat pakaian daripada kulit kayu serta tinggal di pondok yang dibina lima meter di atas pokok.


Pria yang Mengaku ISIS Sudah Patahkan SIM Card, Tapi Tetap Terlacak Polisi

Jakarta - TS, pelaku yang mengaku ISIS dan akan mengancam bom di Medan, Sumut ditangkap polisi tak berapa lama setelah ia mengirimkan SMS ke layanan interaktif TVRI Sumatera Utara. Pemeriksaan polisi, TS diduga mengalami gangguan kejiwaan.

"Saya minta maaf kepada semuanya, saya tak berani lagi buat kesalahan pak, saya iseng saja," kata TS dihadapan polisi dan awak media ketika ditanyai perlakuannya, Senin (25/1/2016).

TS yang wajahnya ditutup dengan sebo ini mengaku tahu dari nomor layanan interaktif dari TVRI. Ia yang mengetahui nomor tersebut lalu mencatatnya seterusnya ia mengirimkan SMS. Isi pesan dari SMS itu yakni, "hati2 kami semua keluarga besar ISIS hri ini akan trn ke medan utk bom ditempt keramaian dan tempt2 rmh penduduk yg di kota medan".

"Saya tahu ISIS dari surat kabar dan saya juga nonton televisi," ujarnya.

Setelah mengirimkan SMS tersebut, TS lalu mencabut kartu sim card yang ada di dalam telepon genggamnya lalu dipatahkan. Hal itu dilakukannya karena takut ditangkap polisi. Namun apa yang dilakukannya itu sia-sia. Polisi tetap saja mampu menangkap TS.

Dalam hal ini, Kapolresta Medan, Kombes Pol Mardiaz Kusin Dwihananto mengimbau kepada masyarakat agar tidak membuat isu terkait bom.

"Tentunya, kami cepat mengusut aksi teror. Selain itu, kami juga telah mempertebal keamanan di sejumlah sudut dan keramaian. Kita diback-up oleh Dit Sabhara dan Brimob Polda Sumut," terangnya.

Atas perbuatan yang dilakukannya, polisi menjerat TS dengan Pasal 45 ayat 3 Jo Pasal 29 dan atau pasal 45 ayat 1 Jo Pasal 27 ayat 4 Undang-undang Nomor 11 tahun 2008 tentang informasi dan transaksi elektronik dengan ancaman diatas 5 tahun penjara.
(bag/bag)
Sumber : Detik.com

Dorong Konsolidasi, Mendagri Pastikan Pemerintah Tak Intervensi Golkar

 
Jakarta - Mendagri Tjahjo Kumolo mengatakan bahwa pemerintah akan mengusahakan agar terjadi konsolidasi di dalam tubuh Golkar. Tetapi, dia tidak mau itu dianggap intervensi.

"Pemerintah lewat Menkum HAM agar keluarkan keputusan agar Golkar konsolidasi," ujar Tjahjo usai menghadiri penutupan Rapimnas Golkar di JCC, Senayan, Jakarta Pusat, Senin (25/1/2016).

Kehadiran JK di penutupan Rapimnas yang digagas Ical ini adalah tanda pemerintah mendukung konsolidasi semua partai. Tapi penyelesaian dikembalikan ke aturan masing masing partai.

"Tidak, Pemerintah tidak intervensi. Pak Jokowi serahkan sesuai AD/ART," kata politikus PDIP ini.

Dalam penutupan Rapimnas, Wapres Jusuf Kalla hadir bersama dengan Menko Polhukam Luhut Pandjaitan, Menkum HAM Yasonna Laoly dan Mendagri Tjahjo Kumolo. Di depan mereka, Ical menyatakan mendukung pemerintah serta akan mengadakan Munaslub.
(imk/bag)

Inilah Lima Syarat Bisa Berbuat Dosa

INILAHCOM, Jakarta -- Syahdan, seorang lelaki datang menemui cucu Nabi Muhammad saw, Sayyidina Husain.

Kepada Husain, ia berkata, Saya ini suka berbuat maksiat dan jiwaku tak tahan jika tak bermaksiat. Saya datang menemuimu karena saya membutuhkan nasihat-nasihatmu.

Jika engkau dapat memenuhi lima syarat ini, maka lakukanlah maksiat sesuka hatimu, kata Husain.

Pertama, jika sanggup untuk tidak makan dari rezeki Tuhan, silahkan berbuat maksiat pada-Nya.

Kedua, jika sanggup keluar dari wilayah kekuasaan Tuhan, maka engkau bebas berbuat dosa.

Ketiga, jika sanggup pergi ke tempat yang tidak bisa dilihat Tuhan, silahkan berbuat maksiat pada-Nya.

Keempat, jika sanggup mengusir malaikat Izrail ketika hendak mencabut nyawamu, maka berbuat dosa-lah sesukamu.

Kelima, jika sanggup menolak malaikat penjaga neraka saat ia hendak menjobloskanmu ke neraka, silahkan berbuat maksiat pada Tuhan

Perjalanan Hidup

Para pembaca Blogger Lovers semau yang selalu sehat...

hari ini terasa begitu indah dan luar biasa, hari demi hari akan selalu menjadi hal terindah yang kita lalui dalam hal apapun, kehidupan akan terus berjalan sampai pada saat dimana tangan, kaki, mulut dan bagian tubuh lainnya tidak dapat berfungsi seperti adanya, dimana saat itu kita akan  siap untuk mempertanggung jawabkan apa yang telah kita perbuat.

Setiap orang memiliki kisah hidupnya sendiri, baik buruknya hanya dia dan ALLAH tuhan Yang Maha Esa yang mengetahuinya. kisah-kisah ini akan menjadi legend dalam hidup kita semua...

Terkadang kita berpikir bahwa semua yang terjadi dalam hidup kita terutama yang buruk adalah malapetaka atau kesialan yang kita lakukan, seringkali juga kita mengeluh atas apa yang terjadi dalam hidup kita  !

 Tapi perlu diketahui bahwa semua itu pasti ada maksud dan tujuan tertentu...


Jalan Hidup yang sekarang Dengan Sebenar-Benarnya
Maka Yang Akan Datang Bisa Kamu Lalui Juga
Dengan Indah
 

KEJADIAN AKTIVITAS KERJA DI TEMPAT KERJA PRAKTEK

Rabu, 17 Desember 2014


ternate, pada hari ini merupakan hari kesekian saya melakukan kerja praktek pada kantor ......................................., kerjadian yang terjadi adalah berawal dari ketika saya datang pagi, dan pada saat itu saya sudah mendapati para pegawai pada kantor tersebut sudah melakukan aapel pagi, dan akhirnya saya mengikuti apel pagi juga bersama mereka .

Walaupun demikian tidak bisa di pungkiri bahwa pada pagi itu pegawai pada kantor tersebut yang mengikuti apel pagi masihlah sangat sedikit, bahwakan jumlahnya bisa di hitung dengan jari, sedangkan pegawai pada kantor tersebut sangatlah banyak, bayangkan saja pada sebuah instansi negeri pasti donk pegawainya banyak, kerjanya juga banyak pasti pegwainya banyak . tapi yang terjadi bahkan sebaliknya. disinilah bermula kerjadian itu........

Yang mengambil alih apel pagi pada instansi tersebut adalah kepala dinasnya sendiri, bisa di bayangkan donk bagaimana expresi seorang kepala Dinas jika melihat pegawainya pada pagi itu yang mengikuti apel sedikit bangat,,, 

mulai dari sinilah beliau marah-marah , dan stagment yang paling bagus pas beliau sampaikan adalah " yang tidak mengikuti apel pagi , harus mengikuti apel pada jam 10, " sadis bangat kan teman-teman blogger LOVERS.....

dan saya salut akan bijaksana seorang kepala tersebut ,,,,

itulah sedikit cerita pagi ku ...

SALAM 

DAHLAN NASIR

BIRRUL QODRIYAH Anak Buruh Tani Yang Membuat Presiden Menangis....



Kompas.com/SABRINA ASRIL Penerima beasiswa Bidik Misi dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Birrul Qodriyah saat memberikan testimomi dalam acara silaturahmi dengan Presiden Susilo Bambanh Yudhoyono di Hotel Bidakara, Rabu (27/2/2014).



JAKARTA, KOMPAS.com — Kisah perjuangan Birrul Qodriyah, mahasiswi Fakultas Kedokteran Universitas Gadjah Mada (UGM), dalam meraih impiannya menjadi dokter pantas diacungi jempol. Terlahir dari orangtua yang "hanya" bekerja sebagai buruh tani, Birrul tak pernah patah arang meraih cita-citanya.
 
Kisah Birrul yang penuh haru ini sampai membuat Presiden Susilo Bambang Yudhoyono menyeka air matanya dalam acara silaturahim mahasiswa Bidik Misi di Hotel Bidakara, Jakarta, Rabu (27/2/2014).
Birrul mewakili ratusan mahasiswa peraih beasiswa Bidik Misi dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan untuk menyampaikan testimoni. Birrul bercerita, sejak kecil dia rajin belajar dan hidup sederhana bersama orangtuanya yang merupakan buruh tani.

"Orangtua saya bukan hanya petani, tapi lebih dari itu, mereka buruh tani. Sekali menanam hanya mendapat uang Rp 5.000," ujarnya dengan suara bergetar.

Birrul muda hidup serba pas-pasan. Beranjak dewasa hingga menjelang lulus jenjang SMA, Birrul mengaku bimbang untuk menyatakan keinginannya menempuh ke jenjang pendidikan yang lebih tinggi. Impiannya menjadi dokter selalu dituliskan Birrul dalam sebuah catatan yang ditempel di dinding.

"Orang-orang tertawa, untuk apa anak petani bercita-cita menjadi dokter? Pasti tidak akan bisa," katanya.
Namun, Birrul memberanikan diri menyatakan keinginannya kuliah kedokteran kepada orangtuanya. "Saya bilang saya mau melanjutkan kuliah, tidak ada jawaban apa pun dari bapak ibu. Saya lihat pas subuh, bapak hanya mengayuh sepeda. Saya tahu mereka tidak punya uang," tutur Birrul lirih sambil menahan air mata.
Semenjak itu, Birrul pun bertekad untuk menjadi siswa berprestasi dan mendapatkan beasiswa. Akhirnya, Birrul mendapat bantuan beasiswa Bidik Misi untuk siswa miskin berprestasi. Kini, Birrul tengah menjalani tugas profesi di FK UGM. Birrul berterima kasih.

"Kami tidak akan gunakan beasiswa ini dengan biasa-biasa saja. Kami akan jadi mahasiswa berkualitas dan siap menjadi generasi emas," papar Birrul berapi-api.

Mendengar cerita perempuan bertubuh mungil dan berkerudung itu, Presiden SBY tak kuasa menahan tangis. Setelah Birrul memberikan testimoni, Presiden menyampaikan sambutannya.

"Saat mendengar testimoni dan tayangan itu, saya ikut menitikkan air mata karena itulah yang saya rasakan dulu," ucap SBY.

SBY juga menceritakan pengalamannya. Ia lahir di Pacitan, Jawa Timur, dengan ayah yang bekerja sebagai tentara dengan pangkat kapten. Saat itu, sebut SBY, gaji seorang kapten sangat pas-pasan.

"Sahabat saya rata-rata mereka yang termasuk golongan tidak mampu, hanya sedikit teman-teman saya yang tergolong mampu. Pacitan dulu kota kecil, terisolasi dalam suasana yang penuh dengan ketertinggalan," kata SBY.

SBY mengatakan bahwa dirinya juga bermimpi bisa meneruskan pendidikan ke perguruan tinggi.
"Alangkah bangganya jadi mahasiswa di UGM, ITS, atau Unair. Kenyataannya teman-teman saya tidak semua bisa mewujudkan mimpi-mimpinya. Mereka banyak yang pandai, yang cerdas, tetapi harus kandas," ujarnya.

SBY memang tidak melanjutkan pendidikan ke perguruan tinggi umum. Dia memutuskan mengikuti jejak sang ayah terjun ke dunia militer.

*http://nasional.kompas.com/read/2014/02/27/1229096/Perjuangan.Birrul.Jadi.Dokter.Buat.SBY.Menangis